26 Oktober 2022

Keluarga Buya Syafii Maarif Serahkan Buku Berjudul Berdiang di Atas Api

Keluarga Buya Syafii Maarif Serahkan Buku Berjudul Berdiang di Atas Api Padang, SumbarInfo,- Keluarga Syafi’i Ma’arif yang diwakili Jamalus S.Pd, M.Pd menyerahkan buku yang berjudul “Berdiang di Atas Api” karya Buya Syafii Maarif kepada Walikota Padang Panjang Fadly Amran. Penyerahan buku berlangsung pada acara Tadarus Kebangsaan yang diadakan oleh Garda Pemuda Nasdem bertempat di Grand Basco Hotel, Rabu 26 Oktober 2022. Tadarus kebangsaan yang diadakan oleh Garda Pemuda Nasdem ini mengambil tema “Peran Strategis Pemuda.Merawat Kemanusiaan Merajut Kebangsaan Meniti Jejak Mulia Buya Syafi’i Ma’arif “. Tampil sebagai Narasumber, Buya Sofwan Karim Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat, Prof, Drs Ganefri, M.Pd,, PH.D, Ketua PWNU Sumbar, Prof, Dr, H, Noversal Jamarun MS, Rektor ISI Padang Panjang, P. Ganda Jaya Nababan PR, Ketua Komisi Kateketik Keuskupan Padang, Fadly Amran Walikota Padang Panjang, Rizki Kurniawan, Wakil Bupati 50 Kota dan David Kirana Alka dari Ma’arif Institut for Culture & Humanity. David Kirana mengatakan, Ma’arif Institut memiliki ARUS PEMIKIRAN ISLAM DAN SOSIAL, yaitu jurnal refleksi-kritis Pemikiran Islam dan Sosial. Jurnal ini diterbitkan oleh MAARIF Institute for Culture and Humanity, dengan frekuensi terbit 2 kali setahun (Juni, Desember). Jurnal MAARIF merupakan ruang bagi diskursus pemikiran kritis para cendekiawan, agamawan, peneliti, dan aktivis mengenai isu-isu keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan. Artikel-artikel dalam jurnal ini secara umum melihat secara kritis  layanan teknologi informasi, baik proses pengolahan dan berbagi informasi. “Kemampuan berpikir kritis di dalam masyarakat informasi, menjadi sangat penting agar setiap individu dapat memilih dan menggunakan informasi yang tersedia sesuai kebutuhan dan kepentingannya” ujar Jamalus. Terlebih dengan adanya pandemic covid-19 di tahun 2019 hingga adanya berbagai varian baru membuat media digital sangat dibutuhkan masyarakat. Kegiatan apapun yang awalnya dilakukan secara offline satu dengan yang lain bisa berinteraksi secara langsung seketika dibatasi dengan kegiatan secara online. Dampak penyebaran pandemic yang sangat cepat membuat manusia merasakan ketakutan tersendiri. Masyarakat berkomunikasi melalui media sosial yang mengakibatkan penggunaan internet pada masa pandemic sangat meningkat drastis, ujarnya. Sementara, Dr, Asmul Khairi yang diwakili Jamalus S.Pd, M.Pd yang bertindak sebagai Obituari menceritakan sejarah berdirinya Ma’arif Institut. Maarif Institute for Culture and Humanity adalah lembaga kemanusiaan dan keislaman yang berkantor di Jl. Tebet Barat Dalam II No.6, RT 14/RW 3, Tebet Barat, Kec. Tebet, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta “Ma’arif Institut memiliki komitmen dasar sebagai gerakan kebudayaan dalam konteks keislaman, kemanusiaan, dan keindonesiaan” ujar Jamalus. Maarif Institute for Culture and Humanity terinspirasi oleh pemikiran-pemikiran Buya Ahmad Syafii Maarif sehingga menggunakan nama Maarif Institute sebagai nama lembaga. Maarif Institute berdiri pada 28 Februari 2003 di Jakarta dan berdiri di bawah Yayasan Ahmad Syafii Maarif. Maarif Institute berkomitmen menjadi salah satu tenda bangsa yang berkomitmen membela kebhinekaan. Maarif Institute juga merupakan lembaga sipil yang ingin menfasilitasi perubahan sosial di masyarakat. Ide pendirian Maarif Institute berasal dari perbincangan antara Jeffrie Geovanie, Yoto, dan Moeslim Abddurrahman. “Ada empat orang yang sejak awal menahkodai Ma’arif Institut yaitu Moeslim Abdurrahman, Abdur Rahim Ghazali, Raja Juli Antoni, dan Fajar Riza Ul Haq” ungkap Jamalus. Maarif Institute memiliki visi untuk menjadi lembaga pembaruan pemikiran dan advokasi untuk mewujudkan praksis Islam sehingga keadilan sosial dan kemanusiaan menjadi fondasi keindonesiaan sesuai cita-cita sosial dan intelektualisme Ahmad Syafii Maarif. Maarif Institute memiliki dua misi. Pertama, mendorong aktualisasi nilai-nilai demokrasi, HAM, dan kebinekaan untuk memulihkan keadaban publik, saling menghargai, dan kerjasama yang konstruktif bagi keindonesiaan dan kemanusiaan. Kedua, memperkuat dan memperluas partisipasi masyarakat sipil dan generasi muda untuk mewujudkan tatanan kehidupan yang berkeadilan atas dasar kebinekaan. Adapun nilai-nilai dasar Maarif Institute adalah nilai egaliter, non-diskriminasi, toleran, dan inklusif. Ma’arif Institut memiliki beberapa kegiatan. Pertama, menggerakkan gairah intelektualisme dengan menyebarkan publikasi di berbagai media mainstream tentang pentingnya mendasarkan Islam pada semangat kemajuan dan pemihakan kepada kelompok lemah. Kedua, Maarif Institute merancang dan memfasilitasi program generasi toleran dan anti kekerasan. Ketiga, aktif memfasilitasi gerakan moral tokoh lintas agama di dalam menyikapi isu-isu publik. Keempat, menerbitkan buku, jurnal, dan buletin komunitas. Kelima, membuat berbagai film, salah satunya adalah yang berjudul Mata Tertutup. Keenam, Maarif Fellowship. Maarif Fellowship adalah pendampingan dan pembelajaran riset terhadap mahasiswa di seluruh Indonesia.  Diakhir acara, Jamalus S.Pd, M.Pd atas nama keluarga besar Buya Syafi’i Ma’arif menyerahkan buku karangan Buya Syafi’i Ma’arif yang berjudul “Berdiang di Atas Api”. Buku tersebut diterima oleh Walikota Padang Panjang Fadly Amran didampingi oleh Wakil Bupati 50 Kota Rizki Kurniawan dan Sekjen GP Nasdem Moh Haerul Amri (Marlim)

Keluarga Buya Syafii Maarif Serahkan Buku Berjudul Berdiang di Atas Api Read More »

Walikota Padang Serahkan Santunan Untuk Korban Kebakaran Gunung Pangilun

Walikota Padang Serahkan Santunan Untuk Korban Kebakaran Gunung Pangilun Padang, SumbarInfo,- Kementerian Sosial menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran di Gunung Pangilun dan Angga Anggota Satpol PP Kota Padang yang meninggal karena ledakan tabung Gas di rumah orang tuanya guna meringankan beban ekonomi mereka. Bantuan itu berupa uang santunan masing-masing memperoleh Rp 15 juta dan bahan makanan pokok. Penyaluran bantuan itu diberikan kepada ahli waris korban kebakaran yang terjadi di Gunung Panggilun yang mana terdapat 3 orang yang meninggal terjebak api yang membakar rukonya serta untuk istri Angga anggota Satpol PP Padang yang meninggal akibat ledakan tabung Gas di rumah orang tuanya. Pencairan dana bantuan sosial itu masing-masing warga korban kebakaran melalui rekening Bank Mandiri. Penyaluran bantuan tersebut dari Direktorat Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial (PSKBS) Kemensos RI. Bantuan ini langsung diserahkan oleh Hendri Septa Walikota Padang kepada ahli waris korban kebakaran di Gedung Pelayanan Publik Pasar Raya Padang Hendri Septa mengatakan bahwa warga Kota Padang berterimakasih dengan penyaluran bantuan dari Kemensos RI itu yang begitu cepat merespon kejadian kebakaran di Kota Padang Bantuan itu tentu cukup meringankan warga kami yang mengalami musibah yang menjadi korban kebakaran. “Kami berharap bantuan itu dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari warga yang tertimpa musibah bencana kebakaran,” katanya. Sedangkan menurut Ances Kurniawan Kadis Sosial Kota Padang Bantuan dari Kemensos ini berupa Uang santunan masing-masing mendapatkan Rp. 15 juta yakni 3 orang untuk korban kebakaran di Gunung Pangilun serta satu orang untuk Saudara Angga korban ledakan tabung Gas. Jadi Total ada Rp. 60 juta yang di kucurkan oleh Kemensos RI melalui rekening Bank Mandiri untuk korban kebakaran selain itu korban kebakaran juga mendapatkan bantuan sembako, Turut hadir dalam penyerahan bantuan ini Kapolresta Padang, Dandim 0312, Kabag Prokopim, Kadis Perdagangan, Kabid Linjamsos Kota Padang (Marlim)

Walikota Padang Serahkan Santunan Untuk Korban Kebakaran Gunung Pangilun Read More »

Dodi Hendra Unggul Atas Epiyardi Asda Dalam Polling Calon Bupati Solok

Dodi Hendra Unggul Atas Epiyardi Asda Dalam Polling Calon Bupati Solok Solok, Sumbarinfo,– Perjalanan hidup seseorang memang tidak ada yang tau.Jodoh,rezeki,maut adalah rahasia Allah SWT.Hanya Allah SWT yang tau apa yang akan terjadi dengan diri kita.Kita hanya bisa berdoa dan berusaha,sisanya urusan Allah SWT. Demikian juga dengan perjalanan hidup seorang Dodi Hendra .Siapa sangka seorang pemuda yang berasal dari keluarga sederhana, mampu meraih sukses sebagai orang nomor satu di DPRD Kab Solok Sumatera Barat. Sosok politisi Partai Gerindra, Dodi Hendra, memang bisa dikatakan tidak biasa. Ketua DPRD Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat itu, memang terkenal tegas dan berani dalam mengambil sikap. Apapun itu, asal tidak sesuai dengan koridor hukum yang berlaku, maka Dodi tidak segan-segan untuk menentangnya, meski yang melanggar tersebut pejabat. Meski menjadi ketua DPRD di kab Solok, akan tetapi nama Dodi juga harum di Kab Tanah Datar. Anak pisang rang Padang Magek ini ternyata mendapat tempat tersendiri di hati warga Kab Tanah Datar. Hal itu dibuktikan dengan polling calon Bupati Tanah Datar yang diadakan oleh Media online Persada Post. Ketika diselenggarakan Polling Bakal Calon Bupati Kabupaten Solok oleh Persada Post, sejak Tanggal 19 Oktober 2022 lalu, Dodi Hendra telah berhasil meraup jumlah votes yang signifikan dan malah sempat mengalahkan nama Epyardi Asda, Bupati Kabupaten Solok Bukan hanya di Solok, nama Dodi Hendra juga cukup dikenal di Kabupaten Tanah Datar. Hal itu terbukti, pada Tanggal 24 Oktober 2022, nama Dodi Hendra yang baru saja diinput dalam Polling Kabupaten Tanah Datar oleh Persada Post, langsung melonjak mendapatkan jumlah votes yang lumayan bagus. Dodi mengaku kalau dirinya anak orang Body Jantan, Datuak Cumano. “Daerah asal ayah saya di Tanah Datar, tepatnya di Padang Magek, Kecamatan Rambatan. Sementara, Solok adalah daerah asal ibu saya dan beliau dari Suku Tanjung. Dua daerah ini, selalu saya kunjungi, terutama di Kabupaten Solok, tempat saya mengemban amanah,” ujar Dodi Hendra. Dodi Hendra, selain didukung oleh warga Tanah Datar, dirinya juga mendapat dukungan dari perantau Padang Magek, salah satunya bernama Irawadi Saidi yang akrab disapa Maksie.  Tokoh perantau yang mendukung Dodi itu bukan orang sembarangan, ia adalah perantau yang sukses dan merupakan Ketua Suku Chaniago serta organisasi lainnya. Maksie juga memiliki ulayat di Guguak Gadang.  Selain Maksie, Dodi Hendra juga didukung penuh oleh perantau sukses asal Padang Magek lainnya, seperti; Yul Ceng atau yang akrab disapa Jamin, Wira (sepupu Dodi Hendra) serta perantau lainnya.  Kiprah politik Dodi Hendra telah terbukti di Solok, dengan saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Solok, Dodi Hendra juga sangat intens mengunjungi Kabupaten Tanah Datar. Dan, ia pun merupakan anak pendiri dari Pondok Pesantren Darul Ullum Padang Magek, Rambatan. Kondisi tersebut membuktikan, bahwa di dua daerah ini nama Dodi Hendra memiliki kans politik yang tidak sembarangan pula. Hal itu tidak semua orang memiliki posisi sebagaimana Dodi Hendra.  (Marlim)

Dodi Hendra Unggul Atas Epiyardi Asda Dalam Polling Calon Bupati Solok Read More »

Website ini diterbitkan oleh sumbarinfo.com | © 2021- 2022

Scroll to Top