Padang, SumbarInfo,- Ketua Umum lembaga perlindungan dan pemberdayaan konsumen Indonesia (LPPKI) Azwar Siri yang juga sebagai advokat senior sangat prihatin dan menyayangkan atas video yang beredar dugaan tindakan main hakim sendiri terhadap kepala SMA PGAI Padang.
Dalam video itu terlihat beberapa oknum melakukan upaya paksa menarik sang kepala sekolah untuk keluar ruangan dan dugaan disertai kekerasan apalagi peristiwa ini tejadi saat pada proses belajar dan mengajar yang akan berdampak pada pisikogi anak-ana.
“Kalau ada permasalahan selesaikanlah secara bijak dengan memperhatikan rambu-rambu hukum, kerena negara kita adalah negara hukum tidak dibenarkan Main Hakim sendiri” ujar Azwar Diri.
Lebih lanjut Azwar siri menghimbau agar pihak yang berwajib/kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini dan tidak dibenarkan lagi masyarakat main hakim sendiri.
“Saya minta pihak berwajib memproses kasus penganiyaan ini, kalau tidak maka ini akan menjadi preseden buruk terhadap dunia pendidikan kita” ungkapnya
(Marlim)
Advokat Senior/Ketum Lembaga Konsumen LPPKI Azwar Siri
Prihatin Dugaan Main Hakim Sendiri.
Padang, SumbarInfo,- Ketua Umum lembaga perlindungan dan pemberdayaan konsumen Indonesia (LPPKI) Azwar Siri yang juga sebagai advokat senior sangat prihatin dan menyayangkan atas video yang beredar dugaan tindakan main hakim sendiri terhadap kepala SMA PGAI Padang.
Dalam video itu terlihat beberapa oknum melakukan upaya paksa menarik sang kepala sekolah untuk keluar ruangan dan dugaan disertai kekerasan apalagi peristiwa ini tejadi saat pada proses belajar dan mengajar yang akan berdampak pada pisikogi anak-ana.
“Kalau ada permasalahan selesaikanlah secara bijak dengan memperhatikan rambu-rambu hukum, kerena negara kita adalah negara hukum tidak dibenarkan Main Hakim sendiri” ujar Azwar Diri.
Lebih lanjut Azwar siri menghimbau agar pihak yang berwajib/kepolisian untuk mengusut tuntas permasalahan ini dan tidak dibenarkan lagi masyarakat main hakim sendiri.
“Saya minta pihak berwajib memproses kasus penganiyaan ini, kalau tidak maka ini akan menjadi preseden buruk terhadap dunia pendidikan kita” ungkapnya
(Marlim)