Oleh: Nurhemida, Ph.D Sumbarinfo.com,- Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat menerima kunjungan dari 2 (dua) orang staf KITLV–Jakarta. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut surat mereka sebelumnya yang meminta bantuan Dinas Pendidikan Provinsi untuk membantu upaya mereka dalam melengkapi khazanah koleksi tentang Sumatera Barat yang akan ditempatkan di Universiteit Leiden Belanda. Selasa, 25/6/24. Kunjungan tersebut diterima lansung oleh Plh. Sekretaris Dinas Pendidikan, Benny Wahyudi, S.T., M.Si., didampingi oleh Isnamarna, S.E., M.M. dan David Rikardo M.Pd. Dua staf KITLV yakni Budiman dan Boy Hidayat. Mereka telah berkomunikasi dan berkoordinasi sejak seminggu sebelumnya dengan staf Dinas Pendidikan. Mereka mengapresiasi tim Dinas Pendidikan yang responsif terhadap permintaan mereka dengan langsung menjalin komunikasi dan mengkonfirmasi tentang jenis buku yang dibutuhkan oleh KITLV. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2 (dua) jam, Dinas Pendidikan Provinsi, diwakili oleh Benny Wahyudi, S.T., M.Si., menghibahkan 17 (tujuh belas) buku dan 2 buah buku (Pdf) tentang Sumatera Barat dan Minangkabau. Hibah tersebut diterima dengan sangat baik oleh Boy Hidayat. Beliau menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi beliau atas kerjasama yang sangat baik dari Dinas Pendidikan. Sebagai cendramata dari kantor KITLV-Jakarta, Boy Hidayat juga menyerahkan sebuah tas berlogo KITLV-Jakarta berisikan note-book. Dari Dinas Pendidikan Tim KITLV melanjutkan mengunjungi beberapa tempat literasi naskah kebudayaan dan sejarah Minangkabau di Sumatera Barat. 19 buku yang dihibahkan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera merupakan karya dari 9 (sembilan) orang/kelompok penulis, yaitu: Irawati, S.Pd., M.Pd., dkk; Hilda Sridewita, S.E., M.Pd.E., dkk; Jayanti Mustika Dewi, dkk; Asmarefni (dkk); Dede Nurhalimah, dkk; Tati Rosnita Elvi, dkk; Alsha Wahida, dkk; Muhammad Ratmil, S. Sos., M. Pd. Ahmad Dusrianto, S.Hum, M.Pd. 6 buku merupakan seri Adat Salingka Nagari, diterbitkan di wilayah Kabupaten Agam. 4 buku merupakan karya Asmarefni, berfokus pada puisi, syair dan pantun. 7 buku lainnya merupakan karya umum, fiksi/non fiksi, berkisar tentang adat, budaya dan alam Sumatera Barat/Minangkabau, dan 2 (dua) buku yang berbentuk Pdf karya Ahmad Dusrianto, S.Hum, M.Pd yakni “Sejarah tradisi basapah dimakam Syekh Ibrahim Sumpur Kudus Era Pandemi (suatu tinjauan historis dan budaya) dan peran Masyarakat Sumpur Kudus dalam mempertahankan kemerdekaan era PDRI 1948- 1949. Salah satu buku, Sumbang Duo Baleh, merupakan karya Muhammad Ratmil, S. Sos., M. Pd., seorang staf Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, Bidang Pembinaan SMK (PSMK). Buku ini merupakan sebuah monograf, berisikan aturan adat yang menuntun orang Minangkabau, terutama perempuan, dalam pergaulan supaya memiliki budi dan pekerti sesuai dengan nilai – nilai yang baik. Nilai – nilai tersebut juga sejalan dengan ajaran Islam, yang menuntun umat agar memiliki akhlaqul karimah dalam kehidupan sehari – hari. Asmarefni, penulis dengan karya terbanyak yang diserahkan ke KITLV, merupakan seorang guru Bahasa Indonesia di SMAN 5 Sijunjung. Beliau juga penerima piala berprestasi oleh Penerbit Catur Media Gemilang (CMG) Pati, Jawa Tengah, pada 2022. Beliau telah menulis lebih dari 30 karya buku kumpulan puisi, cerpen dan pantun. Dari karya – karya tersebut, enam (6) karya yang dihibahkan berjudul; 1) Pituah Bundo dalam Pantun dan syair, 2) Setangkai Daun Rindu, 3) Renjana Kasih, 4) Kanvas Hati, 5) Denda Berbuah Karya, 6) Purnama Hati. Karya – karya ini sebagian besar merupakan karya solo dan beberapa hasil nulis bareng (NuBer) bersama penulis lain. Dusrianto, penulis adalah seorang guru sejarah dari SMAN 5 Sijunjung, Penulis asal sumpur kudus tanah kelahiran dari alm. Ahmad Syafii Maarif. tersebut memiliki keprihatinan yang khusus terkait pelestarian budaya dan sejarah, terutama terkait keberlansungan sejarah pada generasi penerus, penulis telah menulis dua buah buku ‘Sejarah tradisi basapah dimakam Syekh Ibrahim Sumpur Kudus Era Pandemi (suatu tinjauan historis dan budaya) dan peran Masyarakat Sumpur Kudus dalam mempertahankan kemerdekaan era PDRI 1948- 1949. Didalam bukunya berisi peranan penting masyarakat Sumpur Kudus dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan di era PDRI. Dua guru lain yang menulis bersama penulis lain adalah Irawati, S.Pd., M.Pd., dan Hilda Sridewita, S.E., M.Pd.E. Mereka menulis seri Adat Salingka Nagari. Irawati menulis untuk satu wilayah nagari, sedangkan Hilda menulis untuk 5 wilayah. Kedua penulis merupakan sosok Kepala Sekolah berprestasi, bukan hanya di tingkat Sumatera Barat, tetapi juga nasional. Benny Wahyudi selaku Plh. Sekretaris Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mengapresiasi kepada guru-guru yang telah menuangkan ide-ide nya melalui karya ilmiah buku, sehingga buku tersebut bisa bermanfaat bagi generasi penerus terutama dalam pencerahan budaya maupun sejarah pada generasi penerus, sehinnga harapannya jika buku tersebut bisa menjadi bagian dari koleksi khazanah Universiteit Leiden di Belanda akan lebih meluaskan informasi terkait Sumatera barat di kanca internasional.