Oleh : Labai Korok
Sumbarinfo.com, Padang,- Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang di sahkan DPRD Sumatera Barat beberapa hari yang lalu sudahkah memuat kesiapan siaga antisipasi gempa atau bencana lain?,
Pemikiran tentang kewaspadaan gempa tetap harus ditanamkan dalam kebijakan pemerintah daerah, karena gempa dan bencana itu nyata adanya.
Siapa sangka seperti gempa yang melanda Myanmar, Thailand dan daerah tetangga bisa terjadi, maka saat ini karena Kepala Daerah Se-Sumbar baru, belum menfinalkan RPJMD tolong dimasukan program, kegiatan antisipasi bencana.
Betapa sedihnya Kita selaku manusia melihat sejumlah korban tewas akibat gempa magnitudo (M) 7,7 di Myanmar, data akan selalu meningkat menjadi sedikitnya 1.002 orang. Selain korban tewas, ada 2.376 orang yang terluka di Myanmar.
Hal dilansir CNN, Sabtu (29/3/2025), peningkatan jumlah korban tewas akibat gempa itu dilaporkan laporan penyiar pemerintah MRTV. Jumlah tersebut berasal dari semua wilayah terkena dampak gempa di Myanmar.
Guncangan gempa juga mengakibatkan kerusakan dahsyat di Thailand. Gedung pencakar langit yang sedang dalam tahap konstruksi roboh di Thailand. Setidaknya, tujuh orang tewas di Thailand dan pencarian korban masih dilakukan.
Sementara, pemodelan yang dibuat oleh US Geological Service (USGS) atau Badan Geologi Amerika Serikat menunjukkan gempa bumi di Myanmar berpotensi menewaskan lebih dari 10.000 orang.
Prediksi itu ditunjukkan Pager, yang merupakan sistem otomatis dari USGS yang dapat memperkirakan jumlah korban jiwa dan biaya kerusakan. Namun, jumlah itu hanyalah perkiraan dan dihitung berdasarkan intensitas guncangan dan populasi di daerah yang terkena dampak. Pager tidak mempertimbangkan dampak lanjutan seperti tanah longsor, likuifaksi, dan tsunami.
Selaku putra Sumatra Barat perlu rasanya Kita kembali ingatkan pihak-pihak yang berkuasa hari ini tetap memasukan program kesiap diri rakyat Sumatera Barat menghadapi bencana gempa yang bisa saja terjadi tiba-tiba seperti gempa yang dialami Myanmar.