Macet, Rame Itulah Barayo Ala Budaya Kita Indonesia

Oleh: Labai Korok

Sumbarinfo.com, Semenjak Penulis kenal dengan barayo, dipastikan suasananya rame, meriah, macet, kegembiraan hadir, kebahagiaan tiada tara tercipta, ini diiringi lingkungan penuh sesak dengan hati perlu diiklaskan.

Suasana itu dipastikan akan terjadi, maka andaikan dijalan ditemukan suasana macet, tempat wisata macet, tempat kuliner penuh sesak, itu sudah pasaran biasa yang semua tidak perlu pusing.

Apalagi Pemerintah Pusat, pakar ekonomi berbicara adanya pendistribusian dan perputaran uang beredar ditengah masyarakat sudah pas pola baroyo yang tercipta hari ini.

Suasana barayo di Kita ini ada juga membandingkan dengan negara lain, namun tak elok lah. Penulis garis bawahi bahwa barayoo atau lebaran ala Indonesia hanya ada di Kita, kehidupan warga arab tempat turunnya Islam pun tak ada namanya barayo seperti Kita berhibur ini.

Tentu semua pihak perlu memaklumi apa yang terjadi, mengikhlaskan suasana yang hadir, namanya juga hari rayo dan semua barayo dengan pola dan kehidupan masing-masing.

Suasana wisata yang ada itu, dihari raya dengan hari tidak raya sama saja, namun karena hari lebaran semuanya rame-rame ketempat wisata tersebut, terkadang ada juga kebiasaan orang Kita pergi barayo ketempat wisata itu melihat orang ramai, penuh sesak.

Penulis ingat diera 90an pernah barayo ka pantai Gandoria Kota Pariaman, saat rayo Pariaman terkenal dengan acara pesta pantainya, seking ramenya yang berkunjung, mulai dari titik acara ketempat parkir Kita, harus jalan lebih kurang 2KM-an,

Namun semua warga yang hadir tetap senang dan bahagia, terkadang ada waktu kondisi lagi sial alias malang, dilokasi acara juga kecopetan atau kehilangan dompet seking ramenya.

Suasana barayo ini hanya bisa dikendalikan melalui kebijakan Pemerintah Pusat dan daerah, melalui regulasi seperti tulisan terdahulu dibuat yaitu lebaran ditiadakan, THR dihapuskan, sedangkan waktu libur diperpendek, sehingga pendistribusian waktu untuk wisata bisa dialihkan pada kondisi lain.

Tapi andaikan kebijaan pemerintah pusat berbicara adanya pendistribusian dan perputaran uang beredar ditengah masyarakat sudah pas pola baroyo yang tercipta hari ini.

BERITA LAINYA

Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POST LAINYA

Website ini diterbitkan oleh sumbarinfo.com | © 2021- 2022

Scroll to Top