Oleh: Labai Korok
Baralek “Bakalabiahan” artinya pelaksanaan prosesi pernikahan, pesta (baralek) terlalu berpoya-poya, hedonis, berakibat rusaknya nilai budaya kebersamaan dan hutang terjadi setelah acara.
Baralek anak daro jo marapulai itu merupakan tugas bersama ditengah suku, kaum, jorong, nagari berdasarkan adat Minangkabau, maka disini berlaku hukum pusoko tinggi boleh digadaikan andai baralek tak ada dana.
Pada dasarnya nilai adat Minangkabau setiap “baban nan dipikul” ketika anak gadih dipalakian (carikan suami) sudah menjadi kewajiban bersama kaum, suku, bako, andai tolan untuk menyelenggarakan prosesi baralek, menikah tersebut.
Ada tahapan acara ditanggung bersama-sama kaum, suku, kampung seperti namanya acara malam “baundi” mencari calon suami untuk anak gadis yang akan diparalean.
Setelah itu ada namanya maa antakan kampie siriah atau meminang dalam preses budayanya itu juga prosesi kebersamaan, ada namanya hari tagak kudo-kudo, malam membungkus, malam bainai, acara puncak baralek, prosesi manjalang dan lainnya, semua sifatnya dipastikan gotong royong.
Jadi menurut Penulis, sudah saatnya Pemerintah Daerah, Walinagari, ninik mamak, ulama kampung memberikan regulasi kesepakatan publik, penyuluhan dan sangsi-sangsi jika ada proses baralek anak daro jo marapulai tadi bakalabihan atau sudah mengganggu kehidupan sosial masyarakat setempat, saat prosesi baralek berlangsung tersebut.
Saatnya ada aturan yang menindak keluarga, suku, kaum yang sedang baralek menutup jalan umum dikarenakan tenda besar, ada juga masyarakat sekeliling yang terganggu oleh musik atau orgen tunggal yang dipakai saat baralek.
Ketegasan semua pemangku kepentingan untuk menertibkan baralek bakalabihan tersebut perlu segera hadir ditengah masyarakat, tujuan tentu agar baralek bakalabihan tersebut tidak menjadi budaya Minangkabau yang ujungnya nanti mensensarakan masyarakat itu sendiri, anak kemenakan Kita sendiri.
Mari sama-sama dibuat aturan, mari sama dibuat budaya elok yang baralek tidak bakalabihan, Alek anak daro jo marapulai yang sudah mengarah kepada melanggar adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah diproses secara hukum.